KARAKTERISTIK OVERHEAD PABRIK

Overhead pabrik pada umumnya didefinisikan sebagai bahan baku tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung, dan semua biaya pabrik lainnya yang tidak dapat secara nyaman diidentifikasikan dengan atau dibebankan langsung ke pesanan, produk, atau objek biaya lain yang spesifik. Istilah lain yang digunakan untuk overhead pabrik adalah tanggungan pabrik, beban produksi, overhead produksi, beban pabrik, dan biaya produksi tidak langsung.


Overhead pabrik memiliki dua karakteristik yang memerlukan pertimbangan jika produk ingin dibebankan dengan jumlah yang sewajarnya dari biaya ini. Karakteristik-karakteristik ini berkaitan dengan hubungan overhead pabrik dengan produk atau volume produksi. Tidak seperti bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung, overhead merupakan bagian yang tidak terlihat dari produk jadi. Tidak ada bukti permintaan bahan baku atau kartu jam kerja karyawan yang mengindikasikan jumlah overhead yang digunakan oleh suatu pesanan atau produk. Tetapi meskipun demikian, overhead juga merupakan bagian dari biaya produksi suatu produk yang sama pentingnya dengan biaya bahan baku langsung maupun biaya tenaga kerja langsung. Karena meningkatnya otomatisasi, overhead telah menjadi persentase dari total biaya produksi yang lebih besar, sementara persentase tenaga kerja langsung telah menurun.


Karakteristik yang kedua dari overhead berurusan dengan bagaimana item- item yang berbeda dalam overhead berubah terhadap perubahan dalam volume produksi. Overhead dapat bersifat tetap, variabel, atau semivariabel.Biaya overhead tetap besarnya konstan tanpa memperdulikan perubahan dalam tingkat output, dalam rentang yang relevan. Dapat dikatakan, bahwa biaya overhead tetap per unit output bervariasi secara terbalik dengan volume produksi. Biaya overhead variabel berubah secara proporsional terhadap perubahan dalam volume produksi, dalam rentang yang relevan. Dengan kata lain, biaya overhead variabel per unit output adalah konstan. Biaya overhead semivariabel adalah tidak seluruhnya bersifat tetap maupun variabel. Jumlahnya berubah, tetapi tidak secara proporsional terhadap perubahan terhadap volume produksi. Ketika volume berubah, pola perilaku biaya overhead yang berbeda menyebabkan biaya produksi per unit berfluktuasi secara signifikan. Akibatnya, beberapa metode diperlukan untuk menstabilkan jumlah overhead yang dibebankan ke unit produksi.

Komentar

Postingan Populer